Daftar isi • • • • • • • • Cara penafsiran [| ] Dalam menafsirkan Quran, ada cara yang dikutip Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar-nya. Pertama ayat dengan ayat, kalau meragu akan makna suatu ayat, sambungkan dengan ayat lainnya. Mengambil contoh ayat 67, dan merincikannya dengan ayat 116. Sehingga, ayat yang mujmal (atau umum) dirincikan dengan ayat lain yang mufashshal (atau merinci). IndonesiaQuran.com Al Quran terjemah bahasa indonesia 'Selamat datang di IndonesiaQuran.com, disini kita sajikan terjemahan Alquran dalam bahasa indonesia oleh kementrian agama republik indonesia (Kemenag) atau departemen agama (Depag), Muhammad Quraish Shihab, tafsir jalalain (Jalal ad-Din al-Mahalli dan Jalal ad-Din as-Suyuti. Disertai juga dengan terjemahan bahasa malaysia oleh. ![]() Dilanjutkan oleh. Ek paheli leela full movie download. Kemudian kepada tafsiran para sahabat Rasulullah, kemudian kalau tidak ada, kepada pendapat tabiin —itupun harus dengan disaring dulu, dicari mana yang paling dekat dengan Quran dan Sunnah. Nvidia graphics card serial number. Menurut dalam Tafsir al-Azhar, dalam menafsirkan al-Quran, maka yang utama adalah berdasar kepada, yakni segala perkataan ( aqwal) maupun perbuatan ( af'al) Rasulullah dan perbuatan orang lain —yakni sahabat-sahabatnya RA— yang disetujui oleh beliau. Tafsir Quran Indonesia PdfKarena itulah seseorang tidak boleh menafsirkan Al-Quran dengan berlawanan kepada Sunnah. Karena itu pula, orang yang menafsir Quran dengan ayat-ayat hukum tak berpedoman kepada Sunnah Rasul, maka dia tidak berpedoman kepada syariat. Tidak bisa berdasar kepada kehendaknya sendiri. Menurutnya, ini dikecualikan untuk nash Quran yang tak perlu tafsiran, karena sudah sangat jelas, tapi bertemu hadits ahad yang bukan, sedang isinya berlawanan dengan nash yang jelas dari Quran. Di luar itu, ada pula penafsiran dengan akal, yang menurut ulama tidaklah mengapa menafsir dengan akal yang sehat. Menafsir dengan begini juga diikuti oleh, yang menurutnya adanya penafsiran yang berlain-lainan antara tabiin dan sahabat juga menjadi indikasi adanya penafsiran dengan ra'yi atau pemikiran. Karena itu menurutnya, menafsirkan al-Quran tidak boleh semata akal, dan tidak bisa pula hanya mengandalkan naqal atau dalil saja. Karena itulah, al-Qashthalani, ulama pensyarah menyatakan boleh saja menafsir Quran dengan pendapat yang baru dengab syarat sesuai ketentuan, dan tidak melawan pokok-pokok dasar ajaran agama. Karena itu, ia menyebut 4 syarat supaya tafsir dengan akal diterima: • mengerti bahasa Arab • tidak menyalahi dasar dari Sunnah Nabi Muhammad • tidak berkeras pandangan mempertahankan suatu mazhab, lalu dibelokkanlah maksud ayatnya supaya sesuai mazhabnya • ahli dalam bahasa tempat dia menafsir. Makna [| ] Tafsir secara akar kata berasal dari kata ف-س-ر (fa-sa-ra) atau فَسَّرَ (fassara) yang bermakna بَيَنَ bayana (menjelaskan), dan وضَّحَ waddhaha (menerangkan). Dari sisi istilah, ada dua definisi: • menurut dalam Burhan fi 'Ulum al-Qur'an, maksudnya adalah, 'Tafsir adalah ilmu untuk memahami kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad yang menerangkan maknanya, menyingkap hukum dan hikmahnya, dengan merujuk pada ilmu bahasa Arab, seperti,,,,,, dan. • Adapun menurut, 'Tafsir adalah ilmu yang membahas kandungan al-Qur'an dengan menyingkap maknanya (dilalah), dengan maksud yang diinginkan Allah SWT, sebatas kemampuan manusia.' Definisi ini lebih ringkas daripada definisi di atas. Menurut istilah, pengertian tafsir adalah ilmu yang mempelajari kandungan kitab Allah yang diturunkan kepada nabi, berikut penjelasan maknanya serta hikmah-hikmahnya. Sebagian ahli tafsir mengemukakan bahwa tafsir adalah ilmu yang membahas tentang al-Quran al-Karim dari segi pengertiannya terhadap maksud Allah sesuai dengan kemampuan manusia.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |